Kamis, 20 Januari 2011

Mencoba berfikir bahwa aku peduli pada negaraku.

Sejak lahir hanya satu negara yang bisa kusebutkan sebagai sebuah kebanggaan. Biarpun bukan sebuah negara yang ideal, biarpun bukan sebuah negara yang benar-benar bisa dibanggakan atas prestasinya, biarpun bukan negara yang memiliki andil kuasa atas dunia. Tapi aku tetap membanggakannya.
           
Walaupun terkadang banyak hinaan yang aku layangkan atas ketidakpuasan yang kuterima selama hidup di negara ini, walaupun banyak sindiran yang kucetuskan atas kebobrokan yang terjadi. Akan tetapi semuanya tetap kebanggaanku.


Bukan karena negara ini adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, bukan karena negara ini adalah negara maritim, bukan hanya karena negara ini memiliki sangat banyak pulau. Bukan. Bukan karena itu aku bangga. Lebih tepatnya, bukan hanya karena hal-hal remeh seperti itu. Bukan karena hal yang sifatnya nyaris seperti mitos dan dongeng itu. Bukan!

Kenapa aku tetap membanggakan negara ini? Yang pertama, karena dari lahir sampai detik ini aku masih bisa hidup, makan dan beraktivitas dibawah naungan sinar matahari yang menyinari negara ini, masih bisa menjejakkan kakiku di tanah negara ini.


Bukankah di negara lain juga bisa?
Tentu bisa! Tapi tidak sejak kaki ini bisa melangkah. Sejak pertama kali kaki ini bisa menjejakkan langkahnya di tanah, di bumi, negara inilah yang memberikan pijakan. Sejak nafas ini mulai menghirup udara, oksigen negara inilah yang meresap dalam alveoli paruku.


Tanah dan udara. BUMI! Tidak hanya ada di negaramu kan?!
Benar! Tapi sejak aku bisa menghirupnya, aku hanya menghirup di wilayah negara kesatuan kebanggaanku ini! Begitulah. Karena secara kebetulan saya lahir disini. Kebetulan yang sama sekali tidak pernah saya sesali. Bukankah dimana kaki berpijak disana langit dijunjung?


Ya! INDONESIA!


Sebuah kebanggaan abstrak dan tak terdefinisikan terpatri kuat dalam kalbu diri saya. Ditanya kenapa aku begitu membanggakan negara yang bukan apa-apa ini, aku pun tidak tahu.


Yang aku tahu hanya satu. Sampai matipun tidak akan pernah aku lepaskan kebanggaan ini. Indonesiaku. Tumpah darahku.



Aku menangisi untuk segala keterpurukan yang selama ini terjadi. Aku menangsi atas segala kesialan yang menimpa negara ini. Aku tersedu karena sudah tidak mampu menghasilkan air mata ini. aku ingin berbuat sesuatu tapi aku belum bisa apa-apa. Kapan Indonesia bisa bangkit dan mencetak sejarah? Kapan Indonesia bisa bangun dan menjadi negara yang diingat selalu? Kapan?


Hanya satu caranya. Bersatulah wahai Putra Putri Bangsa! Berjuanglah sebaik mungkin dalam bidangmu! Tolonglah rintihan pertiwi yang setiap hari memberimu pijakan kaki. Aku mohon Tuhan. Berikan kami kesempatan. Lepaskan kami dari kutukan yang mengerikan ini.


Sebuah kebanggaan bisa lahir di Indonesia.


Semoga dengan ini, semua bisa tersadar. Semangat nasionalisme akan membantu kita bangkit dari keterpurukan.


Jika milikmu bukanlah sesuatu yang bagus, maka perbaikilah! Jika milikmu bukan sesuatu yang bisa kau pamerkan, maka benahilah! Dan buat menjadi sesuatu yang bisa dipamerkan dan dibanggakan! Jangan malah ditelantarkan lalu dibuang! Jangan malah hanya dihisap tanpa pemulihan.


Itulah yang seharusnya terjadi pada bangsa ini! Kita harus mulai membenahinya. Bedakan profesi dan posisi. Bedakan politik dan keppentingan positif untuk negara. Bukan hanya untuk pribadi kita saat ini. Bukan hanya untuk keluarga kita saat ini. Tidakkah berfikir untuk anak cucu di ke depannya nanti? Tidakkah berfikir kepuasan bathin yang bisa dicapai nantinya?


Hhh..


Aku percaya. Indonesia akan muncul dengan taringnya suatu saat nanti. Aku percaya itu.


Kapan? Ya kapan-kapan.





1 komentar:

Aku tahu kamu memahami apa yang kamu ingin sampaikan dengan kata-kata. Aku tahu kamu orang baik dan tidak akan bersikap konyol dan kekanakan dengan berkomentar yang tidak sepantasnya. Aku percaya padamu, komentator.