Senin, 20 Februari 2012

Februari and Some Love Story

*klik tombol tape*


"And I will always love you..."


*klik tombol tape lagi*


Selamat tinggal buat tante Whitney, semoga tempat yang terbaiklah yang Tuhan berikan untuk tante. :)


Untuk semua yang mengenalku dan membaca post ini, please jangan memperolokku setelah ini. Aku tidak bisa sama sekali mentoleransi olok-olok siapapun terhadap jalan hidup dan cara berfikir yang sudah Tuhan kasi ke aku.


"Hormatilah semua orang sebagaimana kamu ingin dihormati."


Hari ini aku menonton beberapa potongan cerita cinta yang bikin iri dan sedih.



Beberapa waktu lalu ada sebuah film Thailand yang berjudul Firstlove dengan tokohnya yang bernama Nam dan Shone. Gileee Mario Maurer cakepnya sampe keubun-ubun!! *ngiler*
bercerita tentang Nam yang suka sama Shone. Nam itu awalnya kayak itik buruk rupa. Dekil, aneh yah jadi inget Betty la Vea jadinya. Lambat laun dia berubah menjadi lebih baik dibantu teman-temannya. Aku gak tahu jalan cerita pastinya, tapi mereka akhirnya ke pisah selama 9 th krn Nam berangkat ke US belajar. Akhir cerita, Nam masuk salah satu tivi swasta, gatau deh wawancara untuk apa. Diundanglah Shone diacara itu.
Nam nanya, "Apa kau sudah menikah?"
Shone menjawab, "Ya, sudah..."
Adegan di slow-slowin nih bikin deg degan aja.
"Ya, sudah menunggu lama untuk seorang gadis yang berangkat ke US yang ingin aku nikahi."
Aaaaaaaaaaaaaa pokoknya gatau deh ini akunya yang emang lagi mellow total ato bagimane ah! sial!


Habis itu aku buka tentang Harry Potter. Nah ketemulah judulnya gini, "Severus Snape Memories."
T,T
Lily itu cinta pertama dan terakhirnya Snape ya? Kasian sekali nasibnya Snape. Gak nyalahin juga dia jadi aneh begitu.


"Setiap karakter yang terbentuk dalam diri seseorang jarang dan bahkan tidak pernah terbentuk begitu saja dengan sendirinya. Karakter yang kuat selalu terbentuk karena adanya suatu masa yang mengukirnya sehingga terpatri kuat dalam jiwa seseorang."


Kembali ke bulan cinta...


Kalo orang mau bilang aku kolot, aneh, freak, bodoh atao apa ya silahkan. Tapi aku termasuk salah satu orang yang anti percomblangan, kopdar dan repot sama urusan pacar. Semua terkait dengan masa lalu buruk yang bikin aku anti banget sama semua itu. Padahal aku tahu, aku tidak bisa terus-terusan menyamaratakan keadaan dan orang-orang yang ada.


ANTI PERCOMBLANGAN.
Why?
Waktu SD dulu aku punya kenalan kakak kelas yang ternyata satu desa sama aku. Sebagai anak pertama dan bergender wanita, aku terkadang memang merindukan sosok kakak laki-laki yang sama sekali tidak pernah kumiliki. Kakak sepupu laki-laki? Punya. Tapi aku dan keluarga hidup diperantauan jadi kan jarang-jarang juga bisa ketemu.
Nah, karena kedekatan kami, beberapa orang menggosipkan kami. Bahkan sampai ada 2 surat cinta datang padaku yang katanya dari dia. Dianya sih bilang gak ya, Man.
Suatu hari di seorang teman bilang, "Hey Ross, aku udah bilang sama dia kalau kamu gak suka sama dia."
"Hah?"
"Tenang aja, gitu caranya nyomblangin."
=="
anak SD itu saru ya antara bego sama lugunya.
Pada akhirnya hubungan kami yang harmonis terputus begitu saja. Sampai sekarang.
Kalo diinget lagi aku jadi.....*nyesek*
Nah ini yang paling parah.
Kejadian kedua ini malah terjadi pada adik kelas yang jelas-jelas dan sangat terang-terangan bilang suka aku. *bisa baca postingan yang berjudul Kambing dan Domba di label Our Story*
Kejadian pertama sama persis sama yang diatas, dan saat itu juga aku diiiiidiamkan oleh dia. AKu bisa lihat bagaimana kebencian tumbuh dan tersalurkan dari tatapan matanya. Oh God! Ini jauh lebih nyesek. Ya lah dia itu firstlove ku!
Jaman SMP pun tiba. Aku dibantu seorang teman akhirnya bisa membangun hubungan yang lebih friendly lagi dengan si dia itu, eh tapi ternyata keadaannya malah makin bikin kesel. Mosok dia malah nembang mak comblangnya sih? =="
Jadi semenjak itu, aku paling gak suka orang goda-godain aku ttg hal berhubungan dengan hubungan khusus pria dan wanita. AKu gak suka orang-ornag coba mencarikanku pacar. Dan aku bisa langsung illfeel sama cowok yang dicomblangin temannya ke aku. Well, ini agak salah. Mana boleh aku illfeel sama orang buat allasan dangkal seperti ini. Tapi aku bisa bilang apa? Semua otomatis terjadi tanpa bisa aku atur-atur.


ANTI KOPDAR
"Dia sendiri yang mengatakan tidak mempermasalahkan penampilan."
Jujur saja, aku ini adalah orang yang bermasalah dengan kepercayaan diri.
Di jaman SMA, disaat gadis-gadis seumuranku di dekati cowok dan digoda-godain, aku cuma bisa menikmati keadaan hanya temanku yang dilirik. Bahkan sampai masa kuliah.
Kepercayaan diriku jatuh sampai ke dasar sumur.
Semasa SMA sampai perkuliahan awal aku masih menjadi seorang intropert.
Aku suka berteriak dalam hati sendiri. Apa salahku? Apa kurangku? Kenapa harus hanya dia saja bukan aku? Salahku adalah kurang mempercayai diriku dan apa yang aku miliki. Kurangku adalah kurang percaya diri. Kenapa dia? Karena dia mendayagunakan potensinya sebagai cewek dengan baik. Jauh lebih baik darimu.
Zaman SMP kamu masih bisa memakai keluguan dan kemurnianmu untuk menarik orang-orang mendekati dan bergaul denganmu tapi seiring berjalannya waktu, semua berkembang, bodohnya kamu malah diam. Jadi jangan salahkan mata lebih suka memandang yang lebih fresh.
Ada nih dulu seorang kawan yang di pesan singkat handphone begitu baik ku kenal. Hampir setahun kami berkenalan dan berteman dengan sangat baik. Pernah aku tanya tentang penampilan dan dia bilang gak mempermasalahkan yang seperti itu. ngerti? gini, dipikiranku yang tersimpan yang seperti ini.
"Aku ini jelek loh. Mau kamu berteman sama orang jelek kayak aku?"
"Loh emang kenapa? Aku bukan tipe orang yang menilai orang lain dari penampilan."
GILANYA, aku percaya.
Diakhir semester 1 aku janjian sama dia buat ketemuan, mumpung dia lagi di kota katanya. Kalian tahu akhirnya? Ya, kami batal bertemu.
*muter lagu Kecewa yang dinyanyiin BCL*
Aku janjian ketemu sama dia di sebuah tempat. Lima menit, lima belas menit, setengah jam, sejam sampai akhirnya aku di depan kasir...dia tidak juga datang. Aku pulang, ah tidak, aku pergi ke rumah temanku.
"Gimana?" tanya temanku pas aku sampai depan rumahnya.
aku cuma bisa geleng-geleng kepala aja.
"Ihh, gimana sih!" temenku nyaris berdakwah, tapi kepotong gitu aja. Dia ajak aku masuk ke rumahnya dan memaksaku untuk menangis. Jangan sok kuat katanya. Pasti sedih ya.
"Di saat kayak gini aku mustinya gimana?" tanyaku dengan muka datar.
"Nangis lah! Udah nangis aja! jangan ditutup-tutupi gitu."
"Kalo emang sibuk paling gak ya nyetor muka aja apa susahnya sih?" ngomong sambil nangis, "Ini untuk berteman aja kan? Ketemuan sama temen aja kayak gini dia, gimana kalo aku ternyata udah naruh hati sama dia? Kebayang gak sakitnya?"
Sampai malamnya di kostan baru aku balas pesannya. Yang terakhir bisa aku ingat cuma...
"AKu tunggu sampe kamu gak marah lagi."
eh seeettt dah, gini deh gampangnya, gimana carany kamu tahu aku udah gak marah lagi? telepati?
Sebulan....dua bulan....tiga bulan.... sampai akhirnya hapeku hilang dia TIDAK pernah menghubungiku lagi.
Yah, mungkin aku terlalu kampungan untuk dia. :P
Jadi jangan salahkan aku jika aku benar-benar malas menyusun jadwal ketemuan sama siapapun dalam rangka apapun. Aku gak suka repot. Aku gak pernah mau menunggu lagi. Kalo mau ketemu ya usaha sendiri. Cari tahu aku biasa dimana aja. Caritahu rumahku sekalian. Tapi jangan minta aku untuk datang menemuimu. Siapapun. Teman cewek, teman cowok, aku paling benci disuru dateng dan menunggu.
Ini mungkin yang bikin aku menolak ajakan seorang kawan yang sangat aku hormati buat ketemuan. Kawan jauh yang belum pernah sekalipun aku temui. Kawan yang sangat cerdas dan berwawasan luas. Pas di hari Valentine. Hassh ==" 22 tahun hidup baru kali ini ada cerita khusus di hari Valentine. Setiap dekat Valentine sebenarnya aku selalu mengharapkan sesuatu tapi kali ini gak.. Lucunya malah Valentine kali ini agak mengejutkan. XD
Gak semua orang sama. Aku tahu.
Kamu gak bisa bikin orang kecewa hanya karena kamu takut kecewa. Aku tahu.
Hanya saja aku sedang malas menata hati yang nantinya terlanjur kecewa. Perasaan apa yang akan muncul setelahnya? Senang? Sedih?
Gak perlu ketemuan. Gak ketemuan aja perasaanku udah kacau. Aku membuat orang lain kecewa. cukup membuatku nelangsa. ahahha gak gak ini jangan disangkut-pautin sama cinta-cintaan, aku bahkan sama sekali tidak berfikir sejauh itu.


GAK MAU REPOT SAMA URUSAN PACAR.
Melanjutkan cerita yang diatas. Saking kacaunya pikiran sama perasaanku, hari itu sisi lemahku muncul. AKu sebut itu sisi wanita, feminim. Aku jadi rada mellow, Sedikit lebih mudah menyerah dan tidak fokus. Hasilnya, aku dimarahi habis-habisan sama dosen. =="
Mikirin perasaan orang lain yang notabene hanya seorang teman aja segini rempongnya nih aku, apalagi nanti beneran punya pacar tho? Bakalan sekacau apa hidupku?
Dangkal sekali ya. Setiap orang selalu memarahiku untuk urusan yang satu ini. Gak ibu, gak teman dekat. 
Hey! Siapa sih yang gak mau punya pacar diumur setua ini? Tunjukkan padaku bagaimana caranya kalau memang hal itu mudah dan gampang! Orang yang pinter matematika pasti bakal bilang "Apanya yang susah? Gampang gini kok!" nah yang emang gak bisa? Perlu usaha ekstra buat bisa.. yah hanya sekedar supaya bisa aja perlu usaha. dan aku mungkin berada di kumpulan orang yang tak berbakat itu. :P




Oh ya.. pegel.. kapan-kapan lanjut lagi..
Walopun aku bercerita tentang cinta tapi saat ini aku sama sekali tidak sedang merasakan perasaan cinta tau bagaimanapun ke seseorang yang kuanggap khusus. Febru tahun ini masih kosong. Sebenarnya Febru pertama yang kosong setelah lewat umur 17 tahun. Setidaknya tahun lalu aku masih punya seseorang yang aku sukai. Tahun ini tidak. hahahaa




"Cinta sejati membuatmu berkorban bukan menuntut korban."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tahu kamu memahami apa yang kamu ingin sampaikan dengan kata-kata. Aku tahu kamu orang baik dan tidak akan bersikap konyol dan kekanakan dengan berkomentar yang tidak sepantasnya. Aku percaya padamu, komentator.